aku berjalan di jalanan..kulihat sesuatu yang memilukan..seorang kakek tua yang sudah sangat renta berjuang mempertahankan keluarganya....!! lalu aku lihat si kakek tua itu menawarkan barang dagangannya, kepada seorang anak muda yang sangat pintar penampilannya! Aku berfikir anak muda ini seorang yang terpelajar dan mempunyai rasa pedulinya terhadap sesama. Ternyata aku salah dalam menilai, si anak muda itu mengusir dan menyuruh pergi si kakek itu dari hadapannya !, aku sedikit mendengar perkataan anak muda itu terhadap si kakek tua ? “ gw ga punya duit buat beli dagangan lo….! “ , aku terpaku melihat dan kuperhatikan terus anak muda itu..!, aku lihat juga si kakek tua itu pergi dari hadapan anak muda itu sambil berjalan lesu tapi masih sempat memperlihatkan senyuman dari bibir keriputnya, aku masih penasaran sama anak muda itu..!! tiga menit kemudian anak muda itumengeluarkan telepon selular nya yang aku perhatikan harganya diatas 1,5 jt. aku lihat si anak muda itu menelepon seseorang, beberapa menit kemudian datang seorang pengantar pesanan dari sebuah tempat makanan yang terkenal lalu mengeluarkan beberapa uang pecahan 50,000,- untuk membayar pesanannya !. sungguh picik sekali anak muda itu !!!. setelah itu aku pergi meninggalkan anak muda itu, mungkin sudah takdir , aku kembali bertemu dengan si kakek itu, ku lihat dia sedang duduk di sebuah pos, mungkin sedang istirahat, aku sengaja berjalan mendekatinya si kakek melihat ku, dan tanpa ku duga sebelumnya dia memberikan senyuman yang tulus terhadap sesama, aku sengaja duduk dipinggir si kakek, si kakek membalikan badan nya sambil menawarkan makanan yang Ia bawa dari rumah, aku masih ingat kata² si kakek itu kepadaku dengan bahasa sundanya “ mangga cep, bade ngaraosan bekel abdi ieu, mangga di cobian buatan pun bojo ieu teh “ artinya “ silahkan cep ( “cep “sebutan untuk anak laki² dalam bahasa sunda ) mau mencicipi makanan saya ini, silahkan dicoba ini yang mebuatan istri saya. Aku menggelengkan kepala sambil menahan haru, aku bertanya pada si kakek, kalau harga barang dagangan yang ditawarkan oleh si kakek itu berapa ? si kakek menjawab, dia menawarkan dagangannya Rp. 7,500,-. Aku kembali teringat dengan anak muda itu ternyata sianak muda itu hanyalah seorang yang tidak tahu akan hidup, ( semoga diberikan pencerahannya ), tanpa berfikir panjang dan tawar menawar lagi aku membeli 1pcs, barang dagangan si kakek, aku bawa kerumah dan ku makan , ternyata manis dan enak juga, sampai sekarang aku masih ingat wajah si kakek tua itu, semoga kita berjumpa lagi kakek si penjual pisang. Semoga takdir mempertemukan kita lagi semoga nafasku ini masih sudi bersanding dengan tubuh.
Renungan bagi kita semua , dan pertanyaat bagi kita semua, inikah sebuah gambaran dari generasi bangsa ?? inikah bukti keadilan dari kita terhadap orang tua kita? inikah hasil dari sekolah kita yang tinggi dalam pendidikan? inikah sikap peduli kita terhadap sesama...?