Rabu, 23 Desember 2009

Si Kakek Tua

aku berjalan di jalanan..kulihat sesuatu yang memilukan..seorang kakek tua yang sudah sangat renta berjuang mempertahankan keluarganya....!! lalu aku lihat si kakek tua itu menawarkan barang dagangannya, kepada seorang anak muda yang sangat pintar penampilannya! Aku berfikir anak muda ini seorang yang terpelajar dan mempunyai rasa pedulinya terhadap sesama. Ternyata aku salah dalam menilai, si anak muda itu mengusir dan menyuruh pergi si kakek itu dari hadapannya !, aku sedikit mendengar perkataan anak muda itu terhadap si kakek tua ? “ gw ga punya duit buat beli dagangan lo….! “ , aku terpaku melihat dan kuperhatikan terus anak muda itu..!, aku lihat juga si kakek tua itu pergi dari hadapan anak muda itu sambil berjalan lesu tapi masih sempat memperlihatkan senyuman dari bibir keriputnya, aku masih penasaran sama anak muda itu..!! tiga menit kemudian anak muda itumengeluarkan telepon selular nya yang aku perhatikan harganya diatas 1,5 jt. aku lihat si anak muda itu menelepon seseorang, beberapa menit kemudian datang seorang pengantar pesanan dari sebuah tempat makanan yang terkenal lalu mengeluarkan beberapa uang pecahan 50,000,- untuk membayar pesanannya !. sungguh picik sekali anak muda itu !!!. setelah itu aku pergi meninggalkan anak muda itu, mungkin sudah takdir , aku kembali bertemu dengan si kakek itu, ku lihat dia sedang duduk di sebuah pos, mungkin sedang istirahat, aku sengaja berjalan mendekatinya si kakek melihat ku, dan tanpa ku duga sebelumnya dia memberikan senyuman yang tulus terhadap sesama, aku sengaja duduk dipinggir si kakek, si kakek membalikan badan nya sambil menawarkan makanan yang Ia bawa dari rumah, aku masih ingat kata² si kakek itu kepadaku dengan bahasa sundanya “ mangga cep, bade ngaraosan bekel abdi ieu, mangga di cobian buatan pun bojo ieu teh “ artinya “ silahkan cep ( “cep “sebutan untuk anak laki² dalam bahasa sunda ) mau mencicipi makanan saya ini, silahkan dicoba ini yang mebuatan istri saya. Aku menggelengkan kepala sambil menahan haru, aku bertanya pada si kakek, kalau harga barang dagangan yang ditawarkan oleh si kakek itu berapa ? si kakek menjawab, dia menawarkan dagangannya Rp. 7,500,-. Aku kembali teringat dengan anak muda itu ternyata sianak muda itu hanyalah seorang yang tidak tahu akan hidup, ( semoga diberikan pencerahannya ), tanpa berfikir panjang dan tawar menawar lagi aku membeli 1pcs, barang dagangan si kakek, aku bawa kerumah dan ku makan , ternyata manis dan enak juga, sampai sekarang aku masih ingat wajah si kakek tua itu, semoga kita berjumpa lagi kakek si penjual pisang. Semoga takdir mempertemukan kita lagi semoga nafasku ini masih sudi bersanding dengan tubuh.

Renungan bagi kita semua , dan pertanyaat bagi kita semua, inikah sebuah gambaran dari generasi bangsa ?? inikah bukti keadilan dari kita terhadap orang tua kita? inikah hasil dari sekolah kita yang tinggi dalam pendidikan? inikah sikap peduli kita terhadap sesama...?

Jumat, 06 November 2009

Dusta dan Luka

Gelap Hampa yang kurasa...
Ku tatap dunia ini penuh dusta....
Mulut ku membungkam sebuah kenyataan...
Untuk hancurkan sebuah kenyataan....

Titik Kehampaan merangkul kematian....
Tiada lagi kepercayaan.....
Yang ada hanyalah pengingkaran.....
Ku ingkari semua..... ku ludahi kebenaran.....
Dengan ludah - ludah kebencian........

Hati yang membeku.......
Tumbuh untuk kehancuran
Kunikmati tak pernah kusesali...
Penyesalan hanyalah jati diri seorang pecundang......

Nikmati dunia penuh dusta.....
Nikmati dunia penuh angkara........
Nikmati dunia penuh murka.......
Dunia tanpa norma............

Selasa, 08 September 2009

Karam

Langit malam hitam mengelam
Jutaan Cahaya bintang meredup akan mati
Awan hitam mendekap dengan angin kesunyian
Akhir dari cerita Mentari

Gelombang samudra menerkam dengan ganas
Mengoyak bahtera yang berlayar
Telah kukaram kan logam suci ini di tengah lautan Impian
Kuganti dengan Logam Hitam kegelapan Kematian

Kurangkul dan kudekap kegelapan
Ku dengar suara tanpa raga menyapa
Kudekap lalu ku hancurkan sisi religius yang membelenggu
Biar kunikmati semua siksa........

Haruskah ku injak neraka..................????
Lalu kuhancurkan surga.....................????

Minggu, 30 Agustus 2009

KEHANCURAN

Jutaan bayonet tajam terhunus
Jutaan tubuh tak berdosa meregang nyawa

Kutukan sebuah perang.........
Hilangkan nyawa demi faham yang di pertuhankan
Semua hanya omong kosong Janjikan surga............
Yang didapat hanya siksa Nikmati surga......
Yang ada hanya neraka

Semua masuk perangkap keserakahan.......
Semua masuk perangkap kilauan semu dunia

Akhir dari peradaban manusia....

Kehancuran norma dan moral Kedatangan sang kehancuran
Petaka bagi umat manusia

Semua T'lah binasa

Di hancurkan amarah
Semua t'lah binasa
Dihancurkan oleh kebusukan

Selamat datang kehancuran......

Dekap lah dengan semua angkara murka mu....

Selamat datang kehancuran.......

Kusambut dengan hujatan..........
( Grinding Blast " bdg 18-07-09 ")

Kemiskinan ( Gugatan ........ )

Aku selalu bertanya pada diri ini kenapa semua nya ini terjadi..?
Kenapa kemiskinan di jadikan kedok dan di manfaatkan Oleh pihak² tertentu ?
Anak² putus sekolah dipaksa untuk melawan dan merasakan keras nya hidup !
Apakah anak usia sekolah itu memang terpaksa putus sekolah atau sengaja di paksa untuk putus sekolah ?
Para Pengemis semakin menjamur ! para pengemis yang mempunyai kekurangan pada anggota badan nya , apakah memang berjuang demi hidup atau sengaja menjual kekurangan nya untuk di kasihani oleh orang ? kadang² aku selalu bertanya kenapa orang² yang mempunyai kekurang jasmani ini sengaja di jual kekurangan nya itu oleh mereka yang tidak berhati... ????
Sungguh potret yang sangat mengenaskan ?
sebagian orang menari dengan memanfaat kan kemiskinan dan dengan angkuh dan bangga nya dengan kekayaan hasil eksploitasi itu !

Sabtu, 29 Agustus 2009

Detik ( Ku nanti..........)

Detik yang kunanti semakin dekat ,
mata ku semakin rabun untuk menatap,
tangan ku semakin lemah untuk mengepal,
kaki semakin lemah untuk melangkah,
jiwaku semakin rapuh untuk meratap,

Kesalahan dan kebenaran semakin tipis batasnya,
Hidup yang semakin tak berarti,
terhina dalam derap langkah,
jejak ku yang terhina.....
mendekap sisi kegelapan jiwa......

Tidurkan lah aku di atas tanah yang hitam,
selimuti lah aku dengan sehelai kain warna suci,
berilah tujuh potong kayu sebagai pelindung ku,
tutupi lah dengan sebongkah tanah,

Jangan pernah mengiringi aku dengan tetesan hujan,
jangan pernah mengiringi aku dengan awan kelabu,
Takdir kan selalu berdiri dengan keangkuhan nya,
Waktu selalu berdiri dengan segala keangkuhannya,

Ku nikmati tak ku sesali..........

Selasa, 25 Agustus 2009

Pengorbanan dan Penyesalan

Aku selalu bertanya di dalam hati ku kepada Yang mempunyai kuasa atas hidup dan mati diri ku, kenapa aku harus begini......?, setiap kali aku merasa nyaman dan merasa tenang, tiba² semua sirna tanpa bekas..... menghilang tanpa meninggalkan jejak yang dapat ku telusuri dengan pasti ?.
apakah ini sebuah ujian apamemang sengaja dari sebuah permainan.....aku ga pernah tau pasti jawabannya...dan memang ga pernah dapat kutemukan jawaban nya?
atau memang ini sudah menjadi takdir ku yang selalu harus kehilangan....
keadilan? dimanakah keadilan yang selalu disuarakan?.apakah keadilan sekarang hanya dimiliki oleh orang-orang yang berkuasa? sedangkan aku yang tidak mempunyai kuasa, selalu merasakan kekurang adilan?
hidup ku hanya lah sebongkah sampah yang harus disingkirkan...resah jiwa ku,resah hati ku hanya tontonan bagi orang-orang yang mempunyai kuasa !